Nama: Echa Saefulloh H
NPM: 12211305
Kelas : 3EA26
Teori mengenai Metode Ilmiah dan Sikap Ilmiah
Metode Ilmiah
     Metode ilmiah atau
dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses berpikir
untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol. Metode
ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau
pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari
sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan  data atau fakta
khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah
nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama
harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari
pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.
Metode ilmiah
didasarkan pada data empiris. maksudnya adalah, bahwa masalah yang hendak
ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus tersedia datanya, yang
diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak tersedia data
empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah. Apabila
sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah
sebuah bentuk metode ilmiah.
Unsur-unsur yang
mempengaruhi metode ilmiah
     Metode ilmiah
dipengauhi unsur alam yang berubah dan bergerak secara dinamik dan teratur.
Kondisi alam yang demikian, diduga para filosof karena adanya asas tunggal atau
hukum alam (natural law). Karena sifat yang demikian itu, maka manusia dianggap
mampu melakukan proses generalisasi dan sekaligus melakukan eksplanasi. Lahirnya
proses generalisasi itu, dalam kaidah filsafat ilmu disebabkan karena ada
sebuah metode yang disebut metode ilmiah.
Unsur utama metode ilmiah
adalah pengulangan empat langkah, sebagai  berikut :
·        
Karakterisasi: pengamatan atau
pengukuran
·        
hipotesis : Penjelasan teoretis yang
merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran
·        
prediksi: Logika deduktif dari hipotesis
·        
ekperimen: Pengujian atas semua hal yang
telah dilakukan diawal.
Ditemukannya
metode berpikir ilmiah secara langsung telah menyebabkan terjadinya ledakan
kemajuan dalam ilmu pengetahuan. Manusia bukan saja dianggap dapat hidup dalam
ritmis modernism yang serba mudah dan menjanjikan.  Lebih dari itu,
manusia dapat menggapai sesuatu yang sebelumnya seolah tidak mungkin digapai.
Sikap
Ilmiah
     Sikap
ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi
ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan
dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi, seminar, loka karya, dan
penulisan karya ilmiah
Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut.
- Sikap ingin tahu. Sikap ingin
     tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang
     berkaitan dengan bidang kajiannya. Mengapa demikian? Bagaimana caranya?
     Apa saja unsur-unsurnya? Dan seterusnya.
- Sikap kritis. Sikap kritis ini
     terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan
     dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya,
     kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya. 
- Sikap terbuka. Sikap terbuka
     ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi,
     kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat,
     argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima
     karena tidak sepaham atau tidak sesuai. 
- Sikap objektif. Sikap objektif
     ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan
     pribadi.
- Sikap rela menghargai karya
     orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan
     menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang
     disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
- Sikap berani mempertahankan
     kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil
     temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai
     dengan teori atau dalil yang ada. 
- Sikap menjangkau ke depan.
     Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang
     disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya. 
SUMBER REFERENSI: