Kamis, 28 Maret 2013

Tugas Softskill# Pendidikan Kewarganegaraan

8 Kepulauan di NAD dan Sumatera, Indonesia. yang berbatasan langsung dengan Negara lain:

Pulau Sibarubaru





Pulau Sibarubaru adalah salah satu dari 2 pulau terluar yang berada di wilayah provinsi Sumatera Barat. Luasnya adalah 1,05 km2 dan berbatasan dengan Laut Lepas. Posisi geografisnya adalah
 03° 17' 48" S 100° 19' 47" T

Pulau Wunga



Pulau Wunga adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra Hindia dan berbatasan dengan negara India. Pulau Wunga ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah kabupaten Nias, provinsi Sumatera Utara. Pulau ini berada 7,5 mil laut di sebelah barat dari pulau Nias dengan koordinat 1°12′47″LU, 97° 4′48″BT. Perjalanan ke pulau ini dapat ditempuh dalam waktu enam jam dari kota kecamatan Gunung Sitoli di pulau Nias.
 

Pulau Simuk

 
Pulau Simuk adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra Hindia dan berbatasan dengan negara India. Pulau Simuk ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah kabupaten Nias, provinsi Sumatera Utara. Pulau ini berada di sebelah tenggara dari pulau Nias dengan koordinat 0° 5′ 33″ LS, 97° 51′14″ BT.
Pulau Simuk merupakan pulau yang berpenghuni di mana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani dan nelayan. Tetapi karena letaknya yang terpencil dan karena sarana transportasi yang kurang, maka banyak petani dan nelayan tersebut mengalami kesulitan untuk menjual hasil panen maupun tangkapan ikannya ke tempat lain.

Pulau Nias

Nias  adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera, Indonesia. Pulau ini dihuni oleh mayoritas suku Nias (Ono Niha) yang masih memiliki budaya megalitik. Daerah ini merupakan obyek wisata penting seperti selancar (surfing), rumah tradisional, penyelaman, lompat batu.
Pulau dengan luas wilayah 5.625 km² ini berpenduduk 700.000 jiwa.
Agama mayoritas daerah ini adalah Kristen Protestan. Nias saat ini telah dimekarkan menjadi empat kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, dan Kota Gunungsitoli.
Tsunami & gempa bumi 2004 dan 2005
Pada 26 Desember 2004, gempa bumi Samudra Hindia 2004 terjadi di wilayah pantai barat pulau ini sehingga memunculkan tsunami setinggi 10 meter di daerah Sirombu dan Mandrehe. Korban jiwa akibat insiden ini berjumlah 122 jiwa dan ratusan keluarga kehilangan rumah. Pada 28 Maret 2005, pulau ini kembali diguncang gempa bumi, tadinya diyakini sebagai gempa susulan setelah insiden Desember 2004, namun kini peristiwa tersebut merupakan gempa bumi terkuat kedua di dunia sejak 1965. Sedikitnya 638 orang dilaporkan tewas, serta ratusan bangunan hancur. Hampir tidak ada bangunan perumahan rakyat di seluruh Pulau Nias yang tidak mengalami kerusakan, akibat gempa itu. Menurut Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Perwakilan Nias, bencana telah menyebabkan 13.000 rumah rusak total, 24.000 rumah rusak berat, dan sekitar 34.000 rumah rusak ringan. Sebanyak 12 pelabuhan dan dermaga hancur, 403 jembatan rusak dan 800 km jalan kabupaten dan 266 km jalan provinsi hancur. Sebanyak 723 sekolah dan 1.938 tempat ibadah rusak.

Pulau Simeuleu

Pulau Simeulue atau Simalur merupakan pulau yang berada di barat Sumatera. Berada kurang lebih 150 km dari lepas pantai barat Aceh, juga merupakan pulau pemerintahan Kabupaten Simeulue di tengah Samudra Hindia. Posisi geografisnya terisolasi dari daratan utama, hiruk-pikuk konflik di Aceh daratan tidak pernah berimbas di kawasan ini, bahkan tidak ada pergerakan GAM di kawasan kepulauan ini.
Pulau ini terkenal dengan hasil cengkehnya. Penduduk kawasan ini juga berprofil seperti orang Nias, dengan kulit kuning dan sipit seperti layaknya orang Tionghoa dan mempunyai bahasa yang berbeda dengan Aceh daratan. Hampir seluruh penduduk kepulauan ini beragama Islam. Setelah masa keemasan cengkeh mulai menurun, sebagian besar masyarakat Simeulue mulai beralih ke perkebunan sawit dan tanaman horikultura sebagai mata pencarian sehari-hari. 

Pulau Babi

 
Pulau Babi adalah sebuah pulau yang terletak di Samudra Hindia di sebelah barat Pulau Sumatra. Tepatnya terletak di sebelah barat Pulau Tuangku, di sebelah tenggara Pulau Simeulue dan di sebelah selatan Pulau Lasia. Secara geografis terletak di titik koordinat 2°5′0″LU,96°38′0″BT. Termasuk dalam wilayah Kabupaten Simeulue.

Pulau Bangkaru


Pulau Bangkaru adalah sebuah pulau yang termasuk dalam kepulauan Banyak yang terletak di Samudra Hindia di sebelah barat pulau Sumatra. Tepatnya terletak di sebelah barat pulau Tuangku yang termasuk dalam wilayah administratif dari kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Secara geografis terletak di titik koordinat 2°4′0″LU,97°7′0″BT.
Pulau ini dapat ditempuh sekitar 5 jam dengan menggunakan perahu motor dari Singkil, atau kurang dari satu jam dari pulau Banyak.
Pantai pulau ini (pantai Amandangan dan pantai Pelanggaran) merupakan tempat bertelurnya penyu hijau, penyu belimbing dan penyu sisik. Selain itu, di kedua pantai ini merupakan salah satu tempat favorit untuk melakukan surfing dengan ombak yang mencapai ketinggian hingga 5 meter.
Pulau-pulau di sekitar pulau Bangkaru antara lain:
  • Pulau Tuangku
  • Pulau Sarangalu
  • Pulau Balai
Merupakan Pulau pusat Kecamatan Pulau Banyak. Dahulu dinamakan Pulau Balai karena sebelumnya pulau ini menjadi tempat istirahat para nelayan yang istirahat. Mereka istirahat di Bale-Bale kecil dan tidur-tiduran di Pulau itu, sehingga lama kelamaan namanya diubah menjadi Pulau Balai (Pulau Bale). Luasnya tidak terlalu besar, hanya 1/8 dari Pulau Tuangku. Namun tingkat kepadatannya sangat tinggi. Sebagai Kota Kecamatan, Pulau Balai minim fasilitas. Sebelum Tsunami ada dua Hotel yang bisa dimanfaatkan pengunjung, namun saat ini hanya satu, milik penduduk setempat yang posisinya persis di depan Kantor Kecamatan Pulau Banyak.
  • Pulau Palambak Besar
  • Pulau Palambak Kecil
  • Pulau Pinang
  • Pulau Ujungbatu

Pulau  Pagai Selatan


Pagai Selatan adalah salah satu pulau dari Kepulauan Mentawai di lepas pantai barat Sumatra di Indonesia. Pulau ini berada di selatan Pulau Pagai Utara. Gempa bumi Sumatera September 2007 yang terjadi di dekat pulau ini, mengakibatkan terangkatnya daerah pesisir, memperbesar pulau-pulau terdekat dan bahkan menghasilkan 6 yang baru. Gempa bumi Sumatera Oktober 2010 juga melanda pantai barat daya dan menyebabkan tsunami.

REFERENSI :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar