Kamis, 28 Maret 2013

Tugas Softskill# Pendidikan Kewarganegaraan: Bercerita tentang pengalaman yang menarik saat berekreasi


Pengalaman yang berkesan bagi saya dalam berekreasi di hari libur adalah pada saat liburan semester 3 lalu. Dimana saya dan teman-temaqn saya mempunyayang dimana sebelum liburan setelah ujian utama tiba kami mempunyai planning untuk berlibur ke puncak. Liburan ini bertujuan untuk melepas penat setelah melewati semester 3.  Planning ini telah kami persiapkan jauh tempo hari saat berjalannya perkuliahan di semester 3. Pada saat  H-1  untuk pergi ke puncak di Bogor kami semua berunding menanyakan kepastian tentang kesiapan serta kehadiran untuk mengikuti liburan ini. Schedule pun telah kami rancang dalam keberangkatan kami. Dan kami sepakat pukul 7 pagi kami berkumpul dan pukul 8 kami pun bergegeas berangkat. Keesokan harinya saya memiliki kendala perihal izin dari orang tua. Tiba-tiba saya belum mendapatkan kepastian bahwa saya akan ikut. Karena di pagi hari saya tidak mendapatkan izin dari orang tua. Dan saya pun memberitahu teman-teman saya bahwa saya belum pasti maka saya menyarankan agar teman-teman saya berangkat terlebih dahulu menuju puncak bogor. Dan teman-teman saya memaklumi atas hal kendala saya ini.
Tepat pukul 11 siang seorang teman saya Nanda mengirim pesan. Menanyakan kepastian lagi apakah saya bisa ikut atau tidak. Saya pun menjawab saya belum bisa memastikan karena saya menunggu Ayah saya pulang ke rumah untuk meminta izin secara langsung dan Nanda pun menunggu kepastian saya lagi. Pukul 1 siang nanda menanyakan kembali. Saya pun merasa sungkan atas hal ini, saya  berkata bahwa saya tidak bisa ikut di acara ini. Nanda pun merasa kecewa. Dan saya meminta maaf. Selang 2 jam saya berusaha menghubungi Nanda kembali. Karena saya telah mendapatkan izin dari ayah. Ibu yang tadinya tidak memberikan izin namun  sebaliknya  pada saya saat memita izin , ibu setuju dengan izin ayah yang memperbolehkan saya pergi ke puncak Bogor. Namun saya saat saya menghubungi Nanda , telfon saya tidak ada respon dari Nanda. Kemudian Nanda mengirim pesan Dan bertanya lagi apakah saya siap untuk ikut. Dan dengan semangat saya menjawab “ saya bisa ikut”. Akhirnya saya dan Nanda membuat janji dan memberitahukan kepada teman-teman saya yang terlebih dahulu tiba di puncak. tepat pada pukul 5 Nanda menjemput saya di rumah dan langsung bergegas pergi ke puncak. di perjalanan saya dan Nanda terhenti karena Adzan magrib telah berkumandang dan bergegas mencari mesjid dan beristirahat sejenak. Karena saya merasa mengantuk saat mengendarai motor. Saya pun membeli kopi dan merokok sejenak. Setelah selesai kami berdua pun melanjutkan perjalanan. Sekitar 3 jam setengah perjalanan. Kami berdua sampai di lokasi dan beristirahat sejenak sambil menghubungi teman-teman untuk mengetahui keberadaan teman-teman yang telah sampai terlebih dahulu. Di suatu tempat itu saya di tawarkan oleh calo villa dan saya berkata “ nanti dulu ya pak” , dan calo itu pun menawarkan hal yang negative, saya pun tidak merespon tawaran tersebut dan saya tertawa karena niat saya untuk melepaskan penat dengan hal positive. saya bergegas pergi dari tempat itu dengan Nanda menghampiri teman-teman saya yang sedah berada di tempat makan tidak jauh dari tempat itu. Setibanya di tempat teman-teman saya berada. Saya pun memesan makanan sambil beristirahat. Setelah makan selesai kami pun bergegas pergi ke villa yang telah kami sewa sebelumnya oleh teman-teman saya di siang tadi. Sesampainya di villa kami bercerita serta membuat suatu humor dalam obrolan kami sambil menikmati rokok dan kopi. Sebenarnya saya merasa minder saat merokok. Karena dari 10 teman-teman saya hanya ada 3 orang yang perokok active. hanya ada Ikhwan dan Nanda yang merokok. Setelah berceloteh dan mengobrol lama dengan ditemani dinginnya malam di puncak. kami pun menonton pertandingan sepakbola antara Real Madrid dan Barcelona di televisi. Satu persatu pun teman-teman saya  faisal, Atri, Bagus, Ikhwan, dan Ghani mulai tertidur. Yang menyaksikan televisi hanya Reza , Pray , Nauval dan Nanda. Hanya setengah babak saya menyaksikan pertandingan tersebut. yang tersisa Pray dan Reza menyaksikan pertandingan tersebut hingga akhir pertandingan yang d menangkan oleh Real Madrid dengan score 1-3. Pagi pun menjelang, tepat pukul 6 pagi Nauval, Ghani dan Reza mengusili teman-teman saya lainnya saat tertidur dengan memotret wajah kami saat tertidur. Karena flash pada kamera yang terang tersebut saya pun terbangun. Walapun saya tidur tidak terlalu cukup saya pun tidak melanjutkan tidur. Nauval, Ghani, Reza mengajak saya ke depan villa untuk mengabadikan kebersamaan dengan memotret. View pagi hari di depan villa cukup bagus untuk di potret. Kabut yang masih tebal dan suasana alam yang begitu indah. Pukul 8 teman-teman saya yang masih didalam pun saat terbangun mereka langsung ke depan villa untuk ikut di potret. Selain itu kami juga berjalan kaki mengeliling sekitar villa mencari view yang bagus untuk di potret bersama kami. Setalah itu kami kembali ke villa. Bergegas mandi bergantian. Karena pukul 11 kami harus check out. Setalah selesai bersiap-siap kami pun check out.kami mencari makan dan  Rencananya kami ingin melanjutkan perjalanan lagi ke suatu tempat. Namun cuaca yang kurang mendukung membuat kami semua bersepakat untuk kembali ke Bekasi. Dan kami hanya mencari makan. Setelah selesai makan tepat di wilaya cikeas. Tiba-tiba motor faisal yang di kendarai bagus tidak bisa melaju akibat menghantap lobang besar.mesin motornya menyala, akan tetapi saat memutar gas motor tersebut tidak bisa melaju, akhirnya kami mencari bengkel terdekat. Sesampainya di bengkel kami pun memperhatikan motor tersebut, ternyata bengkel yang kami singgahi tersebut tidak bisa menangani kendala yang dialami motor milik Faisal. Dan bengkel tersebut menyarankan agar membawa motor tersebut ke Bengkel Resmi. Akhirnya kami berusaha mencari bengkel resmi tersebut yang lumayan cukup jauh. Sesampainya di bengkel kami pun menunggu di ruang tunggu. Pihak bengkel pun memberikan kepastian bahwa motor milik Faisal tidak bisa di bawa pulang. Karena pihak bengkel belum menemukan kendalanya. Dan kesalahan kami ialah datang ke bengkel tersebut pukul 3 sore dan  bengkel tidak punya waktu yang cukup untuk menyelesaikan karena bengkel tersebut tutup jam 5. Kami pun merasakan kecewa atas hal ini karena perjalanan kami tertunda dan teman-teman merasakan kebingungan. Akhirnya Faisal memberikan keputusan untuk pulang menggunakan bis dan kembali mengambil motor esok hari, tapi Teman-teman saya yang lain member saran untuk tetap bersama di perjalanan. Karena jarak antara Bekasi – Cikeas cukup jauh. Akhirnya dengan bermodalkan nekat, 2 motor diantara kami di pakai untuk berboncengan 3 orang. Kami merasa melanggar, tapi disinilah kami merasakan sensasi bagaimana suatu kebersamaan dalam suatu perjalanan dan pengalaman yang menarik. Kami berhati-hati saat jalan menuju pulang. Apabila kami menemui titik-tiki polisi. Saya dan Ikhwan Pun bergegas Jalan kaki agar terhindar dari Polisi. Pukul 7 malam kami tiba di Bekasi dan menuju ke rumah Atri untuk beristirahat sejenak. dan setalah itu kami pulang ke rumah masing-masing.
Itulah cerita yang paling berkesan bagi saya, karena cerita itu mengajarkan saya untuk tetap menghargai orang tua dengan meminta izin serta memberikan kepercayaan. serta kebersamaan saya dan teman-teman saat mengalami senang maupun kesusahan dan menciptakan sensasi yang menarik walau kami tau hal tersebut melanggar. “ mohon maaf :P ”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar